Kelebihan dan Kekurangan Subdomain

    Anda para pemilik website pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Sub Domain. Seperti namanya, subdomain berarti sebuah sub atau "anakan" dari domain utama. Jadi, subdomain ini masih termasuk ke dalam domain utama, tetapi memiliki "kepribadian" yang berbeda.

    Kita singkat saja ya menjadi SD, kelamaan saya ngetik SubDomain soalnya hehe...

    Tanpa disadari, anda yang menggunakan hosting dari Blogger dan belum membeli domain TLD, anda masih menggunakan SD, yaitu blogspot. Sama seperti blog ini, Blog Kode Jarwo yang beralamatkan di blog.kodejarwo.com merupakan SD dari Kode Jarwo yang beralamatkan di kodejarwo.com.

    Nah apa latar belakang para pemilik website menggunakan subdomain? Pasti ada keuntungan yang ia dapat. Nah di balik keuntungan tersebut pasti juga disertai beberapa kerugian. Langsung saja, berikut kelebihan dan kekurangan menggunakan subdomain, yang sebagian besar saya alami sendiri di blog ini.

    Kelebihan dan Keuntungan Menggunakan Subdomain


    1. Gratis -  Solusi yang tepat bagi yang ingin memiliki banyak website tanpa harus mengeluarkan banyak biaya


    Yang jelas, selama anda sudah memiliki domain TLD, anda bebas membuat sebanyak-banyaknya SD. Anda tidak akan dikenai batasan dalam membuat SD, misalnya 100 SD untuk 1 domain. Selain itu, dalam pendaftaran subdomain baru, anda tidak perlu mengeluarkan ongkos lagi, sehingga dapat menghemat isi dompet anda.

    Berbeda dengan membeli domain baru. Anda harus mengeluarkan duit lagi setiap tahunnya untuk menyewa. Mungkin untuk .com kisaran harga 120k pertahun. Tentu hal ini dapat menjadi solusi yang tepat bagi anda yang ingin memiliki banyak website tanpa harus mengeluarkan banyak biaya hanya untuk sekedar membeli domain saja.

    2. Proses pembuatan yang mudah - Cocok bagi yang masih awam


    Yang kedua adalah pembuatan serta pemasangan subdomain yang tergolong mudah, bahkan saya katakan jauh lebih mudah dibandingkan anda mencari keyword turunan untuk SEO.

    Cukup dengan membuka settingan DNS, buat record CNAME baru, isi bagian nama dengan alamat subdomain dan target dengan ghs.google.com, setting URL pihak ketiga di Blogger, selesai. Hal terakhir yang perlu anda lakukan adalah menunggu, karena proses konfigurasi SD ini memerlukan waktu hingga 3 jam. Untuk lebih jelasnya, silakan anda buka artikel saya seputar tutorial membuat subdomain di Blogger.

    Hal ini tentu memberikan "angin segar" bagi yang masih newbie alias awam, karena mereka tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk belajar atau bahkan modal untuk menyewa orang hanya untuk sekedar dibuatkan serta dipasangkan subdomain saja.

    3. Memaksimalkan penggunaan keyword on domain - Bagus bagi SEO


    Keuntungan ketiga ini sering dipakai oleh para internet marketer dan pemilik website yang memiliki sebuah web besar. Mereka memanfaatkan subdomain sebagai cara untuk memaksimalkan penggunaan keyword, yaitu dengan menempatkan keyword di dalam domain.

    Contohnya seperti ini...

    Misalnya anda memiliki blog dengan domain KODEJARWO.com. Anda ingin mengisi artikel di blog tersebut dengan beberapa niche yang jauh berbeda, yaitu teknologi, kesehatan, dan astronomi. Tentu bila semua niche tersebut digabungkan menjadi satu dalam suatu blog, maka blog akan terkesan jelek dan tidak profesional serta tidak sesuai dengan nama domainnya.

    Jadi, anda dapat memanfaatkan subdomain dengan cara menamai subdomain tersebut sama seperti niche, misalkan seperti ini:

    • Niche Teknologi : tech.kodejarwo.com
    • Niche Kesetahan : health.kodejarwo.com
    • Niche Astronomi : astro.kodejarwo.com

    Hal ini sangat bagus bagi SEO, karena nama domain cocok dengan isi artikelnya.

    4. Blog menjadi lebih teratur & profesional - Memudahkan pengunjung dalam menavigasi blog serta menambah nilai User Experience


    Yang keempat adalah penggunaan SD dapat membuat blog menjadi lebih profesional, karena terlihat lebih teratur. Seperti pada contoh SD pada poin ketiga di atas. Pengunjung dapat dengan mudah mencari artikel yang ia inginkan.

    Bila ingin mencari seputar kesehatan, maka ke health.kodejarwo.com. Artikel seputar teknologi, mereka ke tech.kodejarwo.com. Sedangkan bila ingin membaca-baca seputar astronomi, maka mereka bisa mencarinya di astro.kodejarwo.com.

    Selain itu, kita jarang sekali menemui blog-blog yang menggunakan SD ini. Justru web-web besar seperti kompas, Google, Tribun, dan semacamnya saja yang menggunakan Subdomain. Jujur saja, pasti anda pertama kali tau subdomain dari web-web besar tersebut, sehingga anda mengira bahwa hanya web besar saja yang dapat memilikinya.

    Soalnya dulu saya juga sempat mikir gitu juga...

    5. Sub rasa Utama -  Tidak menghilangkan DA, Rank Alexa, dll


    Maksud saya disini adalah Rank Alexa serta jumlah Domain Authority pada blog utama tidak akan hilang pada subdomain. Misalnya, domain utama anda sudah sangat tua sekali, bahkan DA nya sudah mencapai angka 30-an. Secara otomatis, subdomain dari domain tersebut akan memiliki DA yang sama, yaitu 30-an.

    Tentu hal ini akan sangat bagus bagi SEO, sangat bagus.

    Berbeda dengan bila anda membeli domain baru, DA dan Alexa harus mengulang lagi dari 0. Jadi anda harus bekerja keras lagi demi membangun spesifikasi domain yang tinggi.

    Sudah ya, segitu saja kelebihannya. Sekarang ke kekurangannya.

    Kekurangan dan Kerugian Menggunakan Subdomain


    1. Page Authority menjadi 0 lagi, tidak sama dengan domain utama


    Bila diatas tadi saya mengatakan bahwa DA tetap akan mengikuti domain utama, maka Page Authority alias PA tidak akan mengikuti blog utama. Dengan kata lain, bila domain utama anda sudah memiliki PA sebesar 30, maka di subdomain akan kembali lagi menjadi 0.

    Tentu hal ini merupakan sebuah kerugian, tetapi tidak besar. Anda tetap diuntungkan dengan DA yang masih mengikuti domain utama.

    2. Terkena masalah Reduce Server Response Time di PageSpeed Insights


    Yang ke dua, alias yang terakhir ialah sebagian besar blog dengan hosting gratisan dari Blogger, pasti subdomainnya mengalami sebuah masalah "serius" di PageSpeed Insights bernama Reduce Server Response Time, alias mengurangi waktu respon server.

    Disini saya katakan "serius" karena 2 hal, yaitu:

    1. Tidak dapat diperbaiki
    2. Mengurangi banyak sekali skor, bahkan bisa mencapai 40-60

    Tentu hal ini berbahaya, karena yang biasanya skor kita bisa diatas 90, tiba-tiba di subdomain menjadi 40, bahkan merah 20.

    Tetapi sekali lagi, tenang saja. Hal ini sebenarnya tidak apa-apa, blog anda tetap cepat diakses dan tidak membuat loading menjadi lambat. Untuk lebih jelasnya, silakan anda cek kecepatan loading blognya di GTmetrix.

    Kalau saya lihat, sejak awal saya membuat Kode Jarwo menjadi terbagi atas beberapa subdomain sampai 3 minggu setelahnya yaitu pada saat saya menulis artikel ini, saya mendapatkan lebih banyak keuntungan daripada kerugiannya.